7 Rekomendasi Wisata Religi di Ponorogo Saat Ramadhan
Wisata Religi Ponorogo |
Bukan hanya wisata alam maupun pantai saja yang menarik di Ponorogo.
Namun ada pula sederet wisata religi di Ponorogo dengan keistimewaannya sendiri.
Jadi bagi ada yang sedang di sini sebaiknya berkunjung pada beberapa wisata religi tersebut.
Kota Ponorogo lebih dikenal sebagai kota santri yang mempunyai wisata indah.
Tetapi ada pula sejumlah wisata religi yang patut untuk dikunjungi.
Sebagai orang muslim kita seharusnya mampu mengenal perjuangan dari para wali ketika menyebarkan ajaran islam.
Salah satunya tak lain tentu saja di kota Ponorogo.
Agar kita mampu menghormati sekaligus mendoakan beliau maka datang untuk ziarah kubur menjadi solusinya.
Kini wisata religi sedang ramai dikunjungi oleh para wisatawan baik dari kota Ponorogo maupun luar kota lainnya.
Deretan Wisata Religi Ini Patut Anda Kunjungi
Wisata religi merupakan sebuah kegiatan yang sering dilakukan menjelang saat ramadhan.
Di Ponorogo sendiri ternyata ada sederet tujuan wisata religi yang telah tersedia.
Jika penasaran sebaiknya menyimak ulasan berikut :
1. Masjid Agung Tegalsari
makam kyai ageng muhammad besari |
Masjid yang satu ini masuk dalam deretan masjid tertua yang ada di Indonesia sebab berdiri pada abad ke 18. Masjidnya berada di Desa Tegalsari, Jetis, Ponorogo.
Tentu saja masjid ini menjadi peninggalan dari Kyai Ageng Hasan Besari.
Beliau ini merupakan ulama besar yang sudah hidup sekitar tahun 1742.
Masjid Tegalsari menjadi pusat penyebaran agama Islam yang berada di Ponorogo.
Masjidnya mempunyai arsitektur Jawa dengan 36 tiang kemudian bagian atapnya memiliki bentuk kerucut.
Setiap bulan Ramadhan seringkali masjid tersebut menjadi tujuan para jamaah yang berasal dari daerah manapun.
Apalagi menjelang malam ganjil, biasanya masjid Tegalsari selalu dipenuhi oleh para jamaahnya.
Lokasi yang strategis menjadikan mereka begitu mudah menjangkaunya.
2. Masjid Agung Ponorogo
masjid agung ponorogo |
Masjid Agung Ponorogo lokasinya memang berdekatan dengan Alon-Alon kota Ponorogo.
Jadi dari segi lokasi terbilang mudah untuk ditemukan.
Masjid yang satu ini berhasil didirikan tepatnya tahun 1858 oleh Raden Mas Adipati Aryo Tjokronegoro.
Sebelum berdiri masjid, tempat ini sebetulnya hanyalah sebuah mushola yang dulu dijadikan persembunyian Ki Gelendung dengan nama Abdurrahman.
Beliau adalah ulama besar yang berada di Ponorogo.
Masjid Agung Ponorogo terdiri atas 2 bangunan utama.
Dimana bangunan yang pertama adalah bangunan asli hasil peninggalan Tjokronegoro yang mempunyai 16 tiang kayu jati.
Dimana kayu jati ini terbuat dari 1 pohon jati ukuran besar dan berhasil dikerjakan tukang kayu yang berasal dari Kerajaan Solo.
Ketika proses pembuatannya, tukang kayu harusnya berada dalam kondisi suci.
Proses pembuatan tiang masjid Agung Ponorogo ini ternyata hanya dengan membacakan pujian kepada Allah SWT.
Jadi wajar saja setiap bulan Ramadhan masjidnya selalu dipenuhi para jamaah.
3. Masjid Imam Puro
masjid imam puro |
Masjid Imam Puro lokasinya mudah kita temukan yakni berada di Desa Sukosari Ponorogo.
Masjid tersebut didirikan oleh Kyai Imam Puro tepatnya tahun 1778.
Bahkan beliau inilah orang pertama yang telah menyebarkan agama islam di Ponorogo.
Kyai Imam Puro adalah cicit dari Kyai Ageng Muhammad Besari.
Masjid Imam Puro mampu tempati lahan seluas 3.000 meter persegi.
Di setiap bulan ramadhan masjid tersebut sering dijadikan tujuan para jamaah yang ingin beri'tikaf.
Wajar saja jika masjid ini masuk dalam deretan wisata religi di Ponorogo yang menarik untuk dikunjungi.
4. Makam Bathoro Katong
makam bathoro katong |
Bathoro Katong adalah tokoh populer yang berada di Ponorogo bahkan mampu berikan pengaruh besar ketika Kabupaten didirikan.
Wajar saja jika sampai sekarang ini makamnya masih ramai dikunjungi oleh peziarah hanya untuk berwisata religi.
Lokasinya mudah ditemukan yakni berada di Desa Setono, Jenangan, Ponorogo.
Lebih tepatnya berada di timur Pasar Pon Ponorogo.
Dari arah pusat kota hanya berjarak kurang lebih 5 kilometer.
Menurut catatan sejarah Batoro Katong ini adalah seorang putra dari Prabu Brawijaya V dengan istri Pangrambe.
Pastinya banyak masyarakat sekitar Ponorogo mengunjungi makam ini untuk berziarah.
Apalagi luar kota Ponorogo tentunya juga lumayan banyak datang ke makam tersebut.
Perhatian : Jika ingin usaha Anda di promosikan di website kami, silahkan klik disini.
Baca Juga : Review Rumah Makan Banyu Mili Magetan, Jujur No Tipu-Tipu!
5. Makam Astana Srandil
makam astana srandil |
Diberi nama Makam Astana Srandil sebab dari segi lokasi memang berada di desa Srandil, Badegan.
Lebih tepatnya sekitar 7 kilometer dari arah pusat kota Ponorogo.
Makam Astana Srandil berhasil menjadi salah satu pilihan wisata religi di Ponorogo yang menarik dikunjungi.
Kabupaten Ponorogo konon terbagi dalam tiga wilayah.
Untuk sebelah timur Kabupaten Kutho Wetan, bagian barat Kabupaten Sumoroto, sedangkan bagian utara Kabupaten Polorejo.
Beberapa tokoh yang sudah dimakamkan pada pemakanan Astana Srandil ini cukup banyak. Di antaranya :
- Raden Mertokusumo
- Raden Mas Brotodirjo
- Bupati Sumoroto III
- Eyang Potromenggolo
- Mas Adipati Brotodiningrat
- Warok Suromenggolo
Ada salah satu dari tokoh bernama Raden Mertokusumo ketika terjadi Perang Diponegoro memihak pada prajurit Pangeran Diponegoro.
Hingga pada akhirnya kolonial pada kala itu menyerang Kabupaten Polorejo.
Dikarenakan waktu itu Raden Mertokusumo menjadi seorang patih di Kabupaten Polorejo.
Ketika peristiwa penyerangan ini terjadi, Bupati Brotonegoro akhirnya gugur.
Jadi Raden Dipotaruno yang berlaku sebagai patih selamat kemudian melarikan diri menuju bukit Srandil.
Arsitektur komplek Makam Astana Srandil bercirikan dengan perpaduan arsitektur Jawa, Islam dan Hindu.
6. Masjid Pasar Pon Kota Lama
masjid pasar pon kota lama |
Masjid Pasar Pon Kota Lama berhasil didirikan oleh Adipati Sepuh tepatnya tahun 150.
Masjid tersebut lebih dikenal sebagai masjid Kauman Kota Lama yang berhasil menjadi masjid tertua tepatnya di Ponorogo.
Dulu kalanya masjid tersebut merupakan masjid agung Ponorogo dikarenakan lokasinya ada di Pasar Pon Kota Lama bahkan menjadi pusat pemerintahan Ponorogo pada kala itu.
Adapun bangunan masjidnya sendiri masih mengusung nuansa tradisional dengan adanya peninggalan berupa prasasti yang ada di depan masjidnya.
Prasasti tersebut menjadi sebuah tanda berdirinya masjid ini.
Menariknya ketika bulan suci Ramadhan tiba, masjid Pasar Pon Kauman Kota Lama selalu ramai oleh jamaah.
Apalagi ketika menjelang akhir Ramadhan serta malam ganjil banyak yang datang kesini.
Baca Juga : Review Warung Pecel Bu Parti 3 Magetan | Asli Dari Pengalaman Sendiri
7. Masjid Al Ishaq Coper
masjid al ishaq coper |
Masjid yang satu ini masuk dalam deretan wisata religi di Ponorogo.
Lokasinya berada di Desa Coper, Kecamatan Jetis, Kabupaten Ponorogo. Pertama kalinya didirikan sekitar abad yang ke 17.
Masjid Al Ishaq Coper merupakan masjid tertua yang berada di Indonesia.
Ternyata masjid tersebut menjadi cikal bakal dari Pondok Pesantren Tegalsari yang dihadiahkan pada putranya Kyai Muhammad Ishaq.
Beliau merupakan seorang putra kesayangan dari Kyai Muhammad Besari yang mampu membuka pondok pesantren di daerah Coper.
Setiap bulan Ramadhan ini hadir, banyak jamaah berkunjung baik dari Ponorogo maupun luar kota.
Ada pula satu tradisi yang berada dalam masjid ini ketika malam ganjil Ramadhan.
Dimana masyarakat setempatnya bersedekah menggunakan buceng encek. Banyak pula jamaah bermukim hingga akhir Ramadhan.
Itulah tadi sederet wisata religi di Ponorogo yang patut untuk dikunjungi.
Jangan sampai melewatkan waktu mengunjunginya dan rasakan suasana berbeda di setiap tempat wisata tersebut.
Posting Komentar untuk "7 Rekomendasi Wisata Religi di Ponorogo Saat Ramadhan"