Jangan Asal Petik! Berikut Mitos Bunga Edelweiss Terpopuler
Bunga Edelweiss atau biasa dikenal dengan Bunga Seduro merupakan salah satu tumbuhan zona montana di berbagai berbagai pegunungan tinggi di Indonesia. Dikutip dari situ wikipedia, Edelweiss sekarang ini di kategorikan sebagai tumbuhan langka.
Tumbuhan Edelweiss memiliki ciri ciri sebagai berikut :
- Pada umumnya tumbuhan Edelweiss memiliki ketinggian dibawah 1 meter, namun perlu diingat, jika Edelweiss bisa tumbuh mencapai 8 meter.
- Bunga Edelweiss biasanya tumbuh di atas ketinggian sekitar 2.000 mdpl.
- Ketika sudah mekar, Bunga Edelweiss ini banyak didatangi berbagai jenis serangga.
- Edelweiss bisa tumbuh di tanah yang tandus dan menjadi tumbuhan pelopor bagi tanah vulkanik muda di pegunungan.
Pertanda Cinta Akan Abadi
Mitos ini mengatakan, jika seseorang memberikan bunga Edelweiss kepada sang pujaan hati, maka hubungan cinta mereka akan langgeng. Mungkin alasan beberapa orang yang mengambil bunga Edelweiss adalah mempercayai mitos tersebut.
Menurut berbagai sumber, jika Edelweiss merupakan tumbuhan yang mampu tumbuh di tanah tandus dan gersang. Sehingga orang-orang menganggap bahwa Edelweiss menandakan sebuah perjuangan bagi seseorang.
Namun perlu diingat lagi, jika tumbuhan yang satu ini dilindungi. Jadi jangan kalian ambil ya sob, karena terdapat undang-undang yang melarang memetik tumbuhan Edelweiss.
Jadi agar cinta kalian abadi, buktikan dengan apa yang kamu miliki, bukan dengan cara memetiknya.
Baca Juga : 7 Mitos Mengejutkan Seputar Ular Weling
Menandakan Cinta Yang Mendalam
Di eropa sendiri juga terdapat mitos yang mengatakan jika bunga edelweiss diberikan kepada kekasihnya, maka cinta seseorang tersebut bisa dikatakan sangat mendalam dan terkesan serius. Jadi hampir mirip ya sob, dengan mitos di Indonesia.
Namun, perlu diingat lagi, bahwa mitos ini belum memiliki bukti yang kuat. Jadi jangan memetik bunga edelweiss ya sob.
Baca Juga : 6 Misteri dan Mitos Telaga Sarangan
Posting Komentar untuk "Jangan Asal Petik! Berikut Mitos Bunga Edelweiss Terpopuler"