7 Misteri Dan Mitos Gunung Lawu, Bikin Kamu Geleng-Geleng
Gunung Lawu merupakan gunung yang cukup diketahui banyak orang, karena letaknya diantara provinsi jawa timur dan jawa tengah. Gunung yang terletak di pulau jawa ini telah meletus pada tahun 28 November 1885. Selain itu. Gunung Lawu memiliki cerita yang memilik nuansa mistis, mitos, dan sangat menyeramkan yang menarik para orang dari daerah lain atau luar pulau jawa untuk mengunjungi dan membuktikan hal-hal mistis tersebut. Dari pada kalian penasaran, Berikut mitos dan misteri Gunung Lawu yang wajib kamu ketahui.
1. Legenda Zaman Dahulu
Legenda gunung lawu dimulai saat berahkirnya kerajaan Majapahit, pada saat pemerintahan Prabu Bhrawijaya. Pada saat masa pemerintahanya sang raja mempunyai anak yang bernama Raden Fatah dari pernikahannya dengan Dara Petak.
Pada saat dewasa Raden Fatah mendirikan kerajaan Demak dan sekaligus memeluk agama islam. Hal itu membuuat ayah Raden Fatah merasa sedih atau gundah. Pada suatu malam, Prabu Bhrawijaya diam-diam meninggalkan kerajaan dan memutuskan untuk bersemedi atau menyendiri. Di dalam semedinya Prabu Bhrawijaya mendapat petunjuk, bahwa kerajaan majapahit akan tiada dan kerajaan Demaklah yang akan bersinar. Setelah mendapat petunjuk itulah, Prabu bhrawijaya diam-diam meninggalkan kerajaan Majapahit menuju ke puncak gunung lawu.
Sebelum ke puncak lawu, Prabu Bhrawijaya bertemu dengan dua kepala dusun yang bernama Dipa Menggala dan Wangsa Menggala. Sebagai abdi dalem atau pengikutnya yang setia, kemudian dua kepala dusun tersebut tidak tega membiarkan prabu Bhrawijaya berjalan sendiri sehingga mereka menemani sang prabu menuju puncak lawu.
Setelah mencapai puncak Harga Dalem, Prabu Bhrawijaya berkata kepada pengikutnya tersebut
"Wahai para abdiku yang setia sudah saatnya aku harus muksa, dan meninggalkan dunia. Dipa Menggala karena kesetiaanmu akan aku angkat kau sebagai penguasa gunung lawu dan membawahi semua makhluk gaib dengan wilayahke barat hingga gunung merbabu, ke timur hingga gunung wilis, ke selatan hingga pantai selatan, dan keutara sampai pantai utara, Serta kau Wangsa Menggala, Kau kuangkat sebagai patihnya dengan gelar Kyai Jalak."
Setelah mengatakan hal tersebut, Prabu Bhrawijaya menghilang dan sampai sekarang jasadnya belum ditemukan.
Selepas itu, tersisalah kedua pengikutnya yaitu Sunan Gunung Lawu dan Kyai Jalak. Kedua pengikutnya tersebut menjalankan amanat dari Prabu Bhrawijaya untuk menjaga gunung lawu. Akhirnya Sunan Gunung Lawu menjadi mahkluk gaib dan Kyai Jalak menjadi seekor burung jalak berwarna gading. Hingga saat ini menurut legenda, kedua pengikutnya masih menjalankan amanat tersebut.
2. Misteri Harimau Gunung Lawu
Gunung Lawu memiliki hewan asli atau hewan endemik yaitu macan lawu. Namun hewan yang dianggap ghaib bukanlah macan tersebut justru harimau gunung lawu. Kemunculan hewan ghaib tidak dapat diprediksi sehingga membuat orang yang melihatnya semakin merinding. Kemunculan hewan yang seram ini sering bersamaan dengan peristiwa mistis, seperti penemuan mayat.
Tidak hanya itu, jika kalian mendaki gunung lawu dari cemoro kandang nantinya akan melihat patung harimau di salah satu punden yang memiliki nama Eyang Singo. Biasanya tempat ini digunakan sebagai ritual bagi orang-orang tertentu untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkan atau tujuan lainnya.
Menurut cerita, bahwa warga sering menjumpai sesosok manusia yang hampir menyerupai harimau, dan jika orang yang bertapa menjumpai sesosok makhluk tersebut berarti hajatnya sudah diterima atau diberi kekuatan ghaib.
Bagi para pendaki gunung lawu, mungkin kalian tidak asing mendengarkan cerita yang satu ini yaitu pasar setan. Pasar ini tidak bisa dilihat dengan kasat mata. Pasar setan ini terdapat di sebuah lahan yang ditumbuhi rerumputan dan ilalang yang berada di jalur Candi Cetho, lereng gunung lawu.
3. Pasar Hantu atau Pasar Setan
Bagi para pendaki gunung lawu, mungkin kalian tidak asing mendengarkan cerita yang satu ini yaitu pasar setan. Pasar ini tidak bisa dilihat dengan kasat mata. Pasar setan ini terdapat di sebuah lahan yang ditumbuhi rerumputan dan ilalang yang berada di jalur Candi Cetho, lereng gunung lawu.
Jalur candi cetho sebenarnya adalah jalur yang paling cepat diantara cemoro sewu dan comoro kandang, namun jalur cepat ini sangat berbahaya. Menurut kepercayaan yang ada, jika jalur candi cetho adalah jalur perlintasan alam ghaib serta aktivitas lainnya yaitu pasar setan, dan tidak hanya itu, jalur yang curam yang menegangkan ini sering terjadi kabut yang tebal sehingga membuat para pendaki tersesat.
Menurut kesaksian para pendaki yang ada, pasar ini terdengar sangat berisik seperti kegiatan yang berada di pasar dan kadang terdapat suara yang menawarkan barang dagangannya. Konon, jika mendengarkan suara tersebut para pendaki akan membuang atau meninggalkan salah satu barangnya.
Kupu-kupu identik dengan hewan yang ramah dan indah. Di gunung lawu ternyata ada mitos yang mengatakan bahwa jika pendaki bertemu dengan kupu-kupu maka dia akan disambut baik kehadirannya. Tidak hanya itu, jika para pendaki menangkap atau merusak ekosistem kupu-kupu tersebut maka akan mendapat musibah yang tidak diharapkan. Kupu-kupu ini biasanya berwarna hitam dengan bulatan biru disayapnya.
Seseorang tidak boleh memakai pakaian warna hijau di sembarangan tempat karena Nyi Roro Kidul menggunakan warna tersebut. Selain itu, terdapat pantangan mendaki dengan rombongan berjumlah ganjil, sebab rombongan tersebut akan mendapatkan nasib sial yang tak terduga.
Setiap pendaki pasti tahu tentang burung jalak yang berada di gunung lawu. Burung ini dipercaya dapat membantu seseorang yang sedang mengalami kesulitan atau tersesat, karena burung ini dipercaya sebagai petunjuk arah.
Menurut kesaksian para pendaki yang ada, pasar ini terdengar sangat berisik seperti kegiatan yang berada di pasar dan kadang terdapat suara yang menawarkan barang dagangannya. Konon, jika mendengarkan suara tersebut para pendaki akan membuang atau meninggalkan salah satu barangnya.
4. Kupu-Kupu
Kupu-kupu identik dengan hewan yang ramah dan indah. Di gunung lawu ternyata ada mitos yang mengatakan bahwa jika pendaki bertemu dengan kupu-kupu maka dia akan disambut baik kehadirannya. Tidak hanya itu, jika para pendaki menangkap atau merusak ekosistem kupu-kupu tersebut maka akan mendapat musibah yang tidak diharapkan. Kupu-kupu ini biasanya berwarna hitam dengan bulatan biru disayapnya.
5. Hal Yang Perlu Diketahui
Seseorang tidak boleh memakai pakaian warna hijau di sembarangan tempat karena Nyi Roro Kidul menggunakan warna tersebut. Selain itu, terdapat pantangan mendaki dengan rombongan berjumlah ganjil, sebab rombongan tersebut akan mendapatkan nasib sial yang tak terduga.
6. Burung Penunjuk Arah
Setiap pendaki pasti tahu tentang burung jalak yang berada di gunung lawu. Burung ini dipercaya dapat membantu seseorang yang sedang mengalami kesulitan atau tersesat, karena burung ini dipercaya sebagai petunjuk arah.
Konon burung ini dikaitkan dengan legenda Prabu Bhrawijaya. Bila seseorang berniat jahat kepada burung tersebut maka seseorang tersebut akan mendapatkan musibah atau bisa tersesat di jalan.
Tentu jika kalian berada di gunung lawu janganlah mengeluh, jika kalian mengatakan atau mengeluh tentang dingin maka yang anda rasakan akan menjadi dingin sehingga keluhan tersebut menjadi kenyataan.
7. Jangan Mengatakan Hal Ini
Tentu jika kalian berada di gunung lawu janganlah mengeluh, jika kalian mengatakan atau mengeluh tentang dingin maka yang anda rasakan akan menjadi dingin sehingga keluhan tersebut menjadi kenyataan.
Posting Komentar untuk "7 Misteri Dan Mitos Gunung Lawu, Bikin Kamu Geleng-Geleng"